Details, Fiction and Elang bola
Details, Fiction and Elang bola
Blog Article
Cerita ini berfokus pada bagaimana seorang pemain berjuang menghadapi ancaman mafia sambil tetap menjaga kehormatan bangsa, yang menjadikannya sebuah kisah yang patut untuk disaksikan.
Mungkin sudah banyak yang tahu, gambar meriam pada emblem Arsenal menggambarkan alat perang yang berasal dari gudang penyimpanan senjata pada masa perang dahulu, yang merupakan markas awal dari The Gunners.
Permasalahan Elang juga menjadi semakin rumit setelah ia mengetahui bahwa ada pihak yang berusaha melancarkan bisnisnya dengan sengaja membuat Timnas kalah.
Regardless of the polemics, Sriwijaya managed to appear mighty all through the period Using the famed duo of Kayamba-Hilton, and managed to win the league for the second time at the end of the time. The staff managed to prime the ultimate standings with 25 wins – quite possibly the most in an individual season within the background from the Indonesian prime-flight.
Movie ini mengajak penonton merenungkan betapa kompleksnya pilihan yang harus dihadapi seseorang ketika dihadapkan pada dilema antara tanggung jawab profesional dan kewajiban pribadi.
Hardiman menyandera ibu Elang dan memaksanya untuk memastikan Timnas Garuda kalah dalam pertandingan demi keuntungan bisnis judi bola yang dijalankannya.
Hardiman menyandera ibu Elang dan memaksanya untuk memastikan Timnas Garuda kalah dalam pertandingan demi keuntungan bisnis judi bola yang dijalankannya. Di tengah dilema besar ini, Elang harus memilih antara kehormatan bangsa yang terancam, atau keselamatan ibunya yang berada dalam bahaya.
Film Elang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemain sepak bola Timnas Garuda bernama Elang (Ganindra Bimo), yang terpaksa meninggalkan timnas demi membiayai pengobatan ibunya yang menderita Alzheimer. Dengan latar belakang keluarga yang pas-pasan, Elang harus berjuang keras untuk mencari uang agar ibunya bisa dirawat dengan baik.
While in the 2008–09 year, just after successful the domestic league and cup in the previous season, Sriwijaya competed around the continental stage for The 1st time. The club were being put in Group F from the 2009 AFC Champions League in conjunction with Gamba Osaka, FC Seoul and Shandong Luneng, but were only in a position to collect 1 gain from a total of six matches.
Rahmad Darmawan, the most profitable manager from the historical past of Sriwijaya. Below is a listing of Sriwijaya head coaches from 2004 until the current working day.
Firstly of the season, the club was coached by an Englishman Erick Williams, before he was sacked in the course of the season as a result of several lousy performances that caused the club to fall into the relegation zone. Jeri Wardin, who was previously Williams' assistant, was appointed since the club's head mentor just before his place was lastly replaced by Suimin Diharja.
Cerita yang penuh dengan ketegangan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan ethical yang dalam tentang pengorbanan, integritas, dan apa artinya menjadi seorang pahlawan, baik di lapangan maupun dalam kehidupan nyata.
Tujuh bintang yang tertera pada logo diambil dari mitologi Ursa Big yang berarti `beruang besar`. Ursa Main merupakan salah satu rasi bintang, dengan tujuh bintang yang menyala paling terang.
A girl putting on maroon characteristics whilst supporting Sriwijaya. Historically, Sriwijaya's identity colours are yellow and inexperienced, which depict the coat of arms of South Sumatra. The club has utilized yellow as its home jersey colour for much more than ten years considering that its development.
Movie ini menceritakan tentang Elang, seorang striker dari Timnas Garuda yang lahir click here dalam keluarga yang sederhana. Kehidupannya mengalami perubahan besar ketika ia harus berjuang untuk membiayai pengobatan ibunya yang terkena Alzheimer.
Dengan sinematografi yang kuat dan akting para pemain yang mumpuni, Elang diharapkan akan menjadi movie yang menyentuh hati dan menggugah pemikiran banyak orang.